Minggu, 10 Oktober 2010

Bersyukur

Mensyukuri hidup itu ternyata sulit.
Apalagi di saat begitu banyak masalah menimpa, atau bahkan saat hidup terasa begitu-begitu saja, alias datar.
Bicara memang mudah. Apalagi menulis. Sangat sangat mudah.
Tapi jika kau harus mengalaminya, kau tidak akan tahan. Setidaknya untuk di hari-hari pertama.
Kau akan merasakan sebuah dorongan yang membuatmu ingin teriak dan mendobrak semua rintangan.

Bersyukur memang tidak khusus hanya pada moment penuh masalah.
Juga justru pada saat hidupmu pada garis rata.

Bersyukur bahwa hari ini kamu masih makan nasi seperti hari-hari kemarin.
Bersyukur bahwa hari ini mobil yang kamu pakai masih yang sama, seperti kemarin.
Bersyukur bahwa jumlah bajumu hari ini dengan tahun lalu bertambah banyak, alias masih bisa beli yang baru lagi.
Bersyukur bahwa internet dikantor masih nyala seperti hari-hari kemarin.

Tapi siapa sangka, di saat tiada masalah itulah rasa ingin lebih dan lebih membuatmu tidak bisa mensyukuri apa yang sudah ada, malah mengeluh dan mengeluh.

Aku ingin makan cheese cake yang meleleh di mulutku.
Aku ingin ganti mobil, biarpun yang lama masih oke-oke saja.
Aku ingin beli baju merek falabous, walau dengan ngutang.
Aku ingin beli gadget paling canggih, kalau perlu yang NASA punya sekalipun.

Ahh..aku ingin…aku ingin…aku ingin!
Terus dan terus….hingga kepalaku rasanya mau pecah.
STRESS AKU! Karena tidak bisa mendapatkan yang aku inginkan.

Berjalan tertunduk lesu….

Mengapakah aku tidak bisa sedikit lebih bersyukur?
Walau hidupku kini terasa begitu…..membosankan?

Kamis, 07 Oktober 2010

Hari yang Berantakan

menjaga hati
dari amarah
dari kekesalan
sulit
tak mudah
semua terjadi
seperti cerita dalam kisah
ada awal
ada akhir
Menentang
berargumen
bertengkar
hatiku berantakan
kertas kerja menumpuk
hamparan kain memenuhi ruangan
ruang ruang terisi
dengan angka dan kata
dan semuanya mulai berantakan


7Oktober2010
hari yang berantakan