Senin, 31 Mei 2010

Insomnia

Belakangan ini aku jadi insomnia. Walau matahari sudah lama menghilang, mata ini tetap tidak bisa menutup. Bahkan menjelang matahari terbit lagi baru bisa.
Apa ini ada hubungannya dengan semua masalah padaku? Mungkin iya..
Dan hari ini aku baru merasakan dengan jelas semuanya.

Aku begitu benci dengan diriku yang tidak bisa lagi merasakan sebuah cinta.
Aku benci dengan diriku yang apatis.
Aku benci dengan diriku yang kehilangan harapan pada semua yang ada.
Aku benci semua yang ada pada diriku saat ini.
Ini bukan aku yang sejak kecil ku kenal.
Ini bukan aku...
Entah siapa, aku tidak bisa menemukan jawabannya.
Aku benci siapapun yang ada padaku saat ini.

Sebuah tidur panjang pun tak akan bisa menjawabnya.
Hanya sebuah kehampaan saat kupanjatkan sebuah doa.
Hanya ketiadaan yang kudapatkan saat mencarinya.

Aku benci semuanya ini.
Dan betapa ingin aku menghilang dari semuanya ini.
Pergi ke stasiun dan pergi jauh dari semuanya.

Mungkin memang bukan insomnia jawaban dari semuanya ini. Tapi sebuah perjalanan jiwa yang akan di cap sebuah pelarian.
Ini bukan sebuah keputusasaan, tapi caraku sendiri untuk bangkit dari semuanya ini.
Kejatuhan yang kurasakan hari ini membuatku mengerti dimana bisa kutemukan sebuah ketulusan hati.
Bukan kata² manis. Bukan pula kenyamanan harta. Apalagi bukan erangan nafsu.
Tapi justru dalam sebuah kecupan dan belaian di keningmu. Dalam sebuah genggaman seorang sahabat.
Dalam hal² kecil yang sering tak dihargai. Namun memberi arti yang mendalam.
Bukan hal² besar yang tampak seperti dongeng....

Dalam hari² insomniaku (dan tetesan air mataku) lah , ku temukan semuanya...

Tidak ada komentar: