Rabu, 26 Mei 2010

Surat yang pernah aku kirim untuk Hanz....

kupastikan surat ini sampai di messagemu . buat apa? kata-kata adalah badai. riuh. mendengung. dan kita (atau hanya aku?) buncah di dalamnya. meledak lalu luruh seperti hujan yang kalah. Dan aku salah bila meninggalkanmu...

aku mencintaimu. selalu mencintaimu. mencintai semua kebaikan yang pernah kau tunjukkan kepadaku, yang lugas maupun yang rahasia. dan kita memang berbagi. semua tawa. air mata. percakapan di ruang rumahku sampai jam 11 malam. kau membuatku merasa nyaman. setidaknya begitulah yang kupikirkan. sebelum kemarahan menyalakan arogansiku.

maapkan aku. aku tidak bisa meludahi gambarmu. sebenarnya aku ingin meludahi diriku sendiri, tapi tidak bisa menemukan cara untuk melakukannya.

aku kalah. patah. seperti perahu kecil, kuhanyutkan diriku semakin ke tengah samudera...

aku ingin bilang tidak butuh siapapun lagi. yang pergi, pergilah. aku tidak lagi berharap akan ada yang kembali. aku ingin tidak lagi menangisi sepi. aku ingin tidak lagi takut menjadi sendiri. Tapi aku tidak bisa bila meninggalkanmu...

dan kau, kupastikan kau harus membaca surat ini. buat apa? apa yang ada di antara kita sudah mengabu. terbang luruh seperti debu..aku selalu ingin menjadi sahabatmu meski aku tidak pernah bisa menjadi cinta sejatimu...

aku pamit untuk tidak lagi menjenguk pikiranmu di pikiranku.

(jangan pernah kau bunuh cintaku ...)

Tidak ada komentar: